Mencoba Untuk Nikmati Setiap Proses
Setiap
orang tentu berhak menentukan jalannya masing-masing. Kita tidak berhak
menghakimi atas apa yang dia pilih. Baik menurutmu belum tentu bagus untuknya. Disetiap
awal melangkah dalam berproses akan selalu ada orang yang merendahkan atau
bahkan menghina. Tidak mustahil hal itu dilakukan oleh orang yang ada di
lingkaran pertemananmu. Aku orang yang kurang percaya diri dengan apa yang aku
miliki. Sejujurnya aku merasa marah ketika dianggap remeh, tapi aku tidak bisa
menyangkal karena menurutku itu haknya untuk begitu. Yang bisa aku lakukan
hanya terus berproses dan memberi pembuktian bahwa aku lebih baik dari apa yang
dia anggap selama ini.
Setiap
langkah dalam proses menuju kebaikan selalu ada orang-orang baik yang akan menemanimu,
ntah itu teman-teman dekatmu atau orang yang baru saja kau temui. Jangan pernah
menutup diri untuk belajar hal baru, ntah itu dari orang yang lebih tua atau
orang yang jauh lebih muda darimu. Ketika kau menganggap dirimu lebih hebat
dari orang lain secara tidak langsung kau merendahkan dirimu sendiri. Kosongkan
gelasmu setiap bertemu orang baru.
Seiring
berjalannya waktu, dalam proses menuju kedewasaan aku mengerti bahwa kebahagiaan
hidup tak harus diraih dengan cara berfoya-foya membahagiakan diri. Ketika kau
sedikit saja meluangkan waktu untuk membuat orang lain tersenyum maka kau akan
merasakan kebahagiaan yang tak ternilai harganya. Kau akan merasa lebih hidup
ketika yang kau lakukan mampu menghadirkan senyum kegembiraan bagi orang
lain. Aku selalu percaya bahwa senyum adalah lengkung yang mampu meluruskan
segala hal.
Setiap
orang berhak menilai tentang dirimu. Sesuatu yang baru saja kau mulai
merupakan hal yang wajar jika menimbulkan persepsi yang berbeda-beda dari
setiap orang. Mengatur mereka dan berharap agar pandangan mereka sesuai dengan
keinginanmu adalah hal yang keliru. Teruslah melangkah, jangan terlalu larut
dalam kekecewaan atas apa yang orang lain pikirkan tentang dirimu. Teruslah berusaha
untuk memberikan yang terbaik. Hidup itu terlalu singkat jika hanya untuk memikirkan
perkataan orang lain.
Menuju
suatu tempat tidak harus menempuh jalan yang sama dengan orang lain. Berproses juga
tidak harus dimulai dengan cara yang sama dengan orang lain. Kau berhak untuk
beda. Masalahnya adalah bukan bagaimana kau memulai tetapi bagaimana kau
diingat setelah kau selesai.
Tidak ada komentar: