Sepi Tapi Tak Sendiri


Seorang anak yang terlihat dalam kesendirian sedang berpikir caranya melawan sepi. Terlihat bimbang dengan pilihan yang ada di dekatnya. Iblis menghasut untuk melawan dengan cara kenikmatan yang fana sementara malaikat mengingatkan dirinya akan keberadaan Tuhan. Iblis lebih diuntungkan dalam situasi ini. Permasalahan hidup yang menerpa ditafsirkan iblis sebagai kejahatan Tuhan terhadap dirinya. Iblis membisikkan bahwa Tuhan telah tega menimpakan masalah yang sangat berat kepada sang anak. Anak yang sedang rapuh itu perlahan-lahan mulai mengikuti nafsu iblis dalam dirinya. Iblis yang merasa itu kemenangannya, tertawa girang melihat hal itu. Akan tetapi malaikat tak hanya diam melihat. Malaikat terus berusaha mengetuk hati dan pikiran sang anak dengan menghadirkan ketakutan dalam diri anak itu. Malaikat memperlihatkan kepedihan sebuah neraka yang bahkan iblis pun tak kuat menahan rasa sakitnya. Seketika tubuh anak itu bergetar hebat. Ia takut disaat ia sedang dalam perbuatan hina, Izrail datang dihadapannya dan dengan lantang berkata “SUDAH WAKTUNYA” kemudian tanpa kompromi Izrail membawanya ke hadapan Tuhan dalam keadaan penuh dosa.  Anak itu menjadi sangat takut dan mulai berpaling dari hasutan iblis. Iblis yang tadinya tertawa menjadi terdiam, tak mampu lagi ia menghasut anak itu. Lalu malaikat? Malaikat tidak tertawa melainkan hanya tersenyum. Malaikat tak merasa menang, tetapi malaikat merasa tenang karena sang anak masih memiliki iman dalam dirinya. Karena sejatinya iblis dan malaikat tak sedang bertengkar, tapi anak itulah yang berkelahi dengan dirinya sendiri.
Ingatlah bahwa sepi bukan berarti sendiri. Ketika tidak ada lagi manusia lain di sekelilingmu, Tuhan akan selalu ada di dekatmu. Masalah yang menimpamu bukanlah sebuah kejahatan Tuhan, melainkan bentuk kecintaan Tuhan kepadamu. Tuhan tidak ingin kau menjadi manusia yang lemah. Dan Tuhan tidak mungkin memberikan masalah diluar batas kemampuan hamba-Nya. Memang sudah seharusnya seorang manusia menyadari perannya dalam panggung kehidupan dan memposisikan dirinya sebagai seorang hamba Tuhan. Permasalahan hidup merupakan ujian yang diberikan Tuhan kepada manusia agar manusia senantiasa bersyukur atas kehidupan yang telah diberikan oleh-Nya. Rasa sakit dan kecewa adalah bentuk kerinduan Tuhan kepadamu. Tuhan menegurmu sebab kau terlalu jauh dari-Nya. Segeralah kembali ke jalan-Nya, Tuhan sedang menunggumu. Ingatlah satu hal, hidupmu akan sia-sia jika hanya mengejar surga ataupun hanya karena takut akan neraka. Apakah keikhlasanmu dalam beribadah hanya sebatas untuk mendapatkan kenikmatan surga? Lalu jika surga dan neraka itu tidak nyata adanya apakah kau akan tetap menjalankan perintah Tuhan? Mainkanlah peranmu dengan baik, jalani sesuai dengan alur dan nikmati prosesnya lalu berharaplah untuk mendapatkan ridho Tuhan Yang Maha Esa.

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.